BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Peran
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam
kesehatan, ikut merawat anggota keluarga yang sakit, dapat beradaptasi dengan
lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam
mengatasi kecemasan klien (Friedman, 2003 : 146).
Penanggulangan
Injecting Drug User (IDU) memang cukup sulit, perlu diperhatikan dari berbagai
aspek, misalnya ketersediaan sarana kesehatan publik, hukuman bagi pengguna,
pengedar dan berbagai cara yang lain. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui
pendekatan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil bagi seorang IDU.
Kasih sayang orang tua akan menyebabkan pengguna merasa bahwa dirinya masih ada
yang memperhatikan, merasa dihargai dan dibutuhkan. Dengan kasih sayang orang
tua diharapkan menjadi manusia yang dapat diterima oleh masyarakat (Abu ahmadi,
2002 : 106).
Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis
pengguna narkoba yang lebih kompleks. Komunitas ini hanya menggunakan narkoba
dengan cara disuntikkan, karena itu lebih berisiko terkena berbagai macam
penyakit menular dibandingkan dengan pengguna narkoba lainnya. Hal ini
disebabkan perilaku IDU yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle
sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit, misalnya Hepatitis C
bahkan HIV-AIDS (BNN, 2007).
Angka
pengguna narkoba di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Menurut perkiraan
jumlah pengguna narkoba di Indonesia berkisar antara 1,3 sampai dengan 3 juta
jiwa, dan didominasi kota besar. Diperkirakan jumlah IDU di Indonesia sekitar
600 ribu sampai dengan 1 juta jiwa. Pengguna IDU rata-rata berumur antara 16-25
tahun (Depkes, 2007).
Dalam
masalah ini, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk membantu penyelesaian
masalah ini, namun masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu Injecting Drug User (IDU) dan bagaimana
cara membantu menyelesaikannya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
“Apa peran keluarga
dalam menghadapi masalah Injecting Drug
User (IDU)?”
C.
TUJUAN
1.
Tujuan
Umum
Mahasiswa mampu menganalisa peran
keluarga terhadap masalah Injecting Drug
User (IDU)
2.
Tujuan
Khusus
1. Mahasiswa
mampu menjelaskan pengertian Keluarga
2. Mahasiswa
mampu mendeskripsikan struktur, peranan, dan fungsi dari Keluarga
3. Mahasiswa
mampu memahami tahap-tahap perkembangan Keluarga.
4. Mahasiswa
mampu mengimplementasikan tugas-tugas Keluarga dan perawat dalam bidang
kesehatan.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian Keluarga
Pengertian
Keluarga menurut beberapa Ahli:
1.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan RI, 1988).
2.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvval dan Logan, 1986).
3.
Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan,
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan
Maglaya, 1978).
4.
Keluarga adalah dua atau lebih
dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Salvicion dan Ara
Celis, 1989).
B.
Struktur
Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam meliputi
(Nasrul Efendi, 1998):
1. Patrilineal
Keluarga yang
sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui garis ayah.
2. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara beberapa generasi yang
disusun melalui garis ibu.
3. Matrilokal
Sepasang suami
istri yang tinggal dengan keluarga istri.
4. Patrilokal
Sepasang suami
istri yang tinggal dengan keluarga suami.
5. Kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
C. Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan
pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1. Peranan ayah
Ayah
sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan ibu
Sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak
melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial dan spiritual.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi
biologis
a. Meneruskan
keturunan
b. Memelihara
dan membesarkan anak
c. Memenuhi
kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan
merawat anggota keluarga
2. Fungsi
Psikologis
a. Memberikan
kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan
perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan
identitas keluarga
3. Fungsi
sosialisasi
a. Membina
sosialisasi pada anak
b. Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi
ekonomi
a. Mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan,
jaminan hari tua)
5. Fungsi
pendidikan
a. Menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak
sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai
orang dewasa
c. Mendidik
anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
d. Mempertahankan
keakraban suami istri dan saling merawat
e. Mempertahankan
hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
f. Melakukan
life review (merenungkan hidupnya).
E. Tahap-tahap perkembangan keluarga
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan
perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola
yang sama (Rodgers cit Friedman, 1999):
1. Pasangan
baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat
masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing:
a. Membina
hubungan intim yang memuaskan
b. Membina
hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c. Mendiskusikan
rencana memiliki anak
2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga
yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak pertama
dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan:
a. Persiapan
menjadi orang tua
b. Adaptasi
dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan
kegiatan keluarga
c. Mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3. Keluarga
dengan anak pra-sekolah
Tahap
ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun:
a. Memenuhi
kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
aman
b. Membantu
anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi
dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi
d. Mempertahankan
hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar)
e. Pembagian
waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f. Pembagian
tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan
waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
4. Keluarga
dengan anak sekolah
Tahap
ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia
12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,
sehingga keluarga sangat sibuk:
a. Membantu
sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan
keintiman pasangan
c. Memenuhi
kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga
5. Keluarga
dengan anak remaja
Dimulai
pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga
ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa:
a. Memberikan
kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja sudah bertambah
dewasa dan meningkat otonominya
b. Mempertahankan
hubungan yang intim dalam keluarga
c. Mempertahankan
komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan
d. Perubahan
sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
6. Keluarga
dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap
ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua:
a. Memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan
keintiman pasangan
c. Membantu
orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu
anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan
kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Keluarga
usia pertengahan
Tahap
ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal:
a. Mempertahankan
kesehatan
b. Mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak
c. Meningkatkan
keakraban pasangan
8. Keluarga
usia lanjut
Tahap
terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal:
a. Mempertahankan
suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi
dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
c. Mempertahankan
keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan
hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya)
F. Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Keluarga mempunyai tugas dalam
pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara (Freeman, 1981):
1. Mengenal
gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga
2. Mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Memberikan
keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usaianya yang terlalu muda
4. Mempertahankan
suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga
5. Mempertahankan
hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
G.
Jenis Obat yang disuntikkan IDU
Beberapa macam obat yang
disuntikkan oleh IDU ke dalam tubuhnya, antara lain :
1. Morphine
2. Heroin
(putauw)
3. Amphetamine
4. Sedatif -
hipnotis ( Benzodiazepin / BDZ )
5. Buprenorfin
6. Barbiturat
H. Prinsip-prinsip
Perawatan Keluarga:
1.
Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam
pelayanan kesehatan
2.
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga,
sehat sebagai tujuan utama
3.
Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga
4.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya
5.
Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
terhadap Injecting Drug User (IDU)
6.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan
kesehatan keluarga
7.
Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah
keluarga secara keseluruhan
8.
Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan
proses keperawatan
9.
Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan di rumah
10. Diutamakan
terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi Injecting Drug User (IDU).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
keluarga adalah:
a.
Unit terkecil dari masyarakat
b.
Terdiri atas 2 orang atau lebih
c.
Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
d.
Hidup dalam satu rumah tangga
e.
Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
f.
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
g.
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
h.
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
2.
Tugas-tugas Keluarga dalam bidang
kesehatan:
a.
Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap
anggota keluarga
b.
Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat
c.
Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang
sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usaianya
yang terlalu muda
d.
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
e.
Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga
dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik
fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
B.
Saran
a. Perlu
disosialisasikannya terkait dengan Injecting Drug User (IDU) secara lebih jelas
kepada masyarakat.
b. Perlu
diberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar lebih mengetahui
masalah-masalah kesehatan yang biasanya terjadi di masyarakat luas.
DAFTAR
PUSTAKA
(dipostkan
pada 18 Agustus 2010)
Candra Kusuma. 2011. Hubungan Peran
Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Injecting Drug User (IDU). http://candrajintip.blogspot.com/2011/06/hubungan-peran-keluarga-terhadap.html.
(dipostkan pada Senin, 13 Juni 2011)
2011.
Hubungan Peran Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Injecting Drug User (IDU). http://duniabaca.com/hubungan-peran-keluarga-terhadap-tingkat-kecemasan-injecting-drug-user-idu.html.
(dipostkan pada 20 Juli 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar