Sabtu, 20 Juli 2013

Hubungan Peran Keluarga terhadap Injecting Drug User (IDU)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Peran keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam kesehatan, ikut merawat anggota keluarga yang sakit, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam mengatasi kecemasan klien (Friedman, 2003 : 146).
Penanggulangan Injecting Drug User (IDU) memang cukup sulit, perlu diperhatikan dari berbagai aspek, misalnya ketersediaan sarana kesehatan publik, hukuman bagi pengguna, pengedar dan berbagai cara yang lain. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil bagi seorang IDU. Kasih sayang orang tua akan menyebabkan pengguna merasa bahwa dirinya masih ada yang memperhatikan, merasa dihargai dan dibutuhkan. Dengan kasih sayang orang tua diharapkan menjadi manusia yang dapat diterima oleh masyarakat (Abu ahmadi, 2002 : 106).
Injecting Drug User (IDU) merupakan salah satu jenis pengguna narkoba yang lebih kompleks. Komunitas ini hanya menggunakan narkoba dengan cara disuntikkan, karena itu lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit menular dibandingkan dengan pengguna narkoba lainnya. Hal ini disebabkan perilaku IDU yang sering berbagi jarum antar sesama IDU (needle sharing), sehingga akan lebih mudah tertular penyakit, misalnya Hepatitis C bahkan HIV-AIDS (BNN, 2007).
Angka pengguna narkoba di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Menurut perkiraan jumlah pengguna narkoba di Indonesia berkisar antara 1,3 sampai dengan 3 juta jiwa, dan didominasi kota besar. Diperkirakan jumlah IDU di Indonesia sekitar 600 ribu sampai dengan 1 juta jiwa. Pengguna IDU rata-rata berumur antara 16-25 tahun (Depkes, 2007).
Dalam masalah ini, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk membantu penyelesaian masalah ini, namun masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu Injecting Drug User (IDU) dan bagaimana cara membantu menyelesaikannya.



B.     RUMUSAN MASALAH
“Apa peran keluarga dalam menghadapi masalah Injecting Drug User (IDU)?”

C.    TUJUAN
1.      Tujuan Umum
       Mahasiswa mampu menganalisa peran keluarga terhadap masalah Injecting Drug User (IDU)
2.      Tujuan Khusus
1.      Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Keluarga
2.      Mahasiswa mampu mendeskripsikan struktur, peranan, dan fungsi dari Keluarga
3.      Mahasiswa mampu memahami tahap-tahap perkembangan Keluarga.
4.      Mahasiswa mampu mengimplementasikan tugas-tugas Keluarga dan perawat dalam bidang kesehatan.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian Keluarga
Pengertian Keluarga menurut beberapa Ahli:
1.      Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).

2.      Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvval dan Logan, 1986).

3.      Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978).

4.      Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Salvicion dan Ara Celis, 1989).


B.   Struktur Keluarga
                   Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam meliputi (Nasrul Efendi, 1998):
1.      Patrilineal
        Keluarga yang sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
2.      Matrilineal
       Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara beberapa generasi yang disusun melalui garis ibu.
3.      Matrilokal
                        Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga istri.
4.      Patrilokal
                        Sepasang suami istri yang tinggal dengan keluarga suami.
5.      Kawinan
                  Hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

C.    Peranan keluarga
       Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1.      Peranan ayah
      Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
2.      Peranan ibu
      Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3.      Peranan anak
      Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

D.    Fungsi Keluarga
1.      Fungsi biologis
a.       Meneruskan keturunan
b.      Memelihara dan membesarkan anak

c.       Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d.      Memelihara dan merawat anggota keluarga

2.      Fungsi Psikologis
a.       Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b.      Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c.       Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d.      Memberikan identitas keluarga

3.      Fungsi sosialisasi
a.       Membina sosialisasi pada anak
b.      Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c.       Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

4.      Fungsi ekonomi
a.       Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b.      Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c.       Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)

5.      Fungsi pendidikan
a.       Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b.      Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c.       Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
d.      Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
e.       Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
f.       Melakukan life review (merenungkan hidupnya).



E.     Tahap-tahap perkembangan keluarga
       Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1999):
1.      Pasangan baru (keluarga baru)
            Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing:
a.     Membina hubungan intim yang memuaskan
b.    Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c.     Mendiskusikan rencana memiliki anak

2.      Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
   Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan:
a.    Persiapan menjadi orang tua
b.    Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan keluarga
c.     Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

3.      Keluarga dengan anak pra-sekolah
      Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun:
a.       Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman
b.      Membantu anak untuk bersosialisasi
c.       Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi
d.      Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e.       Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f.       Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g.      Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
4.      Keluarga dengan anak sekolah
      Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk:
a.       Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b.      Mempertahankan keintiman pasangan
c.       Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
5.      Keluarga dengan anak remaja
      Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa:
a.       Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b.      Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c.       Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d.      Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

6.      Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
      Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua:
a.       Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b.      Mempertahankan keintiman pasangan
c.       Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d.      Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e.       Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga



7.      Keluarga usia pertengahan
      Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal:
a.       Mempertahankan kesehatan
b.      Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak
c.       Meningkatkan keakraban pasangan

8.      Keluarga usia lanjut
      Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal:
a.       Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b.      Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
c.       Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d.      Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e.       Melakukan life review (merenungkan hidupnya)

F.     Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
      Keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara (Freeman, 1981):
1.      Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga
2.      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3.      Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usaianya yang terlalu muda
4.      Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
5.      Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.



G.    Jenis Obat yang disuntikkan IDU  
Beberapa macam obat yang disuntikkan oleh IDU ke dalam tubuhnya, antara lain :
1.      Morphine
2.      Heroin (putauw)
3.      Amphetamine
4.      Sedatif - hipnotis  ( Benzodiazepin / BDZ )
5.      Buprenorfin
6.      Barbiturat

H.    Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga:
1.      Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
2.      Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama
3.      Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga
4.      Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
5.      Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif terhadap Injecting Drug User (IDU)
6.      Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga
7.      Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
8.      Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan
9.      Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah
10.  Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi Injecting Drug User (IDU).


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah: 
a.       Unit terkecil dari masyarakat
b.      Terdiri atas 2 orang atau lebih
c.       Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
d.      Hidup dalam satu rumah tangga
e.       Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
f.       Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
g.      Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
h.      Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

2.      Tugas-tugas Keluarga dalam bidang kesehatan:
a.       Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga
b.      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c.       Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usaianya yang terlalu muda
d.      Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
e.       Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

B.     Saran
a.       Perlu disosialisasikannya terkait dengan Injecting Drug User (IDU) secara lebih jelas kepada masyarakat.
b.      Perlu diberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar lebih mengetahui masalah-masalah kesehatan yang biasanya terjadi di masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

Hardi Nzangkung. 2010. Pengertian Keluarga. http://www.scribd.com/doc/24864749/Pengertian-Keluarga.
(dipostkan pada 18 Agustus 2010)

Candra Kusuma. 2011. Hubungan Peran Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Injecting Drug User (IDU). http://candrajintip.blogspot.com/2011/06/hubungan-peran-keluarga-terhadap.html.
(dipostkan pada Senin, 13 Juni 2011)


2011. Hubungan Peran Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Injecting Drug User (IDU). http://duniabaca.com/hubungan-peran-keluarga-terhadap-tingkat-kecemasan-injecting-drug-user-idu.html.
(dipostkan pada 20 Juli 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar