BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Komunikasi
pada anak usia sekolah sangat penting karena pada proses ini mereka dapat
saling mengekspresikan perasaan dan pikiran, sehingga dapat diketahui oleh
orang lain. Disamping itu dengan berkomunikasi anak-anak dapat
bersosialisasi dengan lingkungannya. Pada anak-anak yang dirawat dirumah sakit
karena banyaknya permasalahan yang dialaminya baik yang berhubungan dengan
sakitnya maupun karena ketakutan dan kecemasannya terhadap situasi maupun
prosedur tindakan, sering komunikasi menjadi terganggu. Anak menjadi lebih
pendiam ataupun tidak berkomunikasi. Keadaan ini apabila dibiarkan akan dapat memberikan
efek yang kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan disamping proses penyembuhan penyakitnya.
Perawat yang mempunyai banyak waktu dengan pasien, diharapkan dapat memulai
menciptakan komunikasi yang efektif. Keterlibatan perawat dalam berkomunikasi
sangat penting karena dengan demikian perawat mendapat informasi dan dapat
membina rasa percaya anak pada perawat serta membantu anak agar dapat
mengekspresikan perasaannya sehingga dapat dicari solusinya (Harmoko, 2011).
Sehubungan
dengan itu perawat dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi dalam
memberikan asuhan keperawatan pada anak
usia sekolah, menguasai teknik-teknik komunikasi yang cocok bagi anak usia
sekolah sesuai dengan perkembangannya.
B. TUJUAN
MASALAH
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa
mampu mengimplementasikan teknik komunikasi dengan anak pada usia sekolah.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi pada anak.
b.
Mahasiswa
mampu memahami teknik dalam berkomunikasi pada anak.
c.
Mahasiswa
mampu mengimplementasikan fokus komunikasi pada anak usia sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi terapeutik pada anak
Hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi terapeutik pada anak meliputi (Mahmud Mahfoedz, 2009):
1. Nada
suara
tempo
bicara yang rendah dengan memperlambat pembicaraan dapat menunjang komunikasi
yang efektif dengan anak. Hindari sikap mendesak.
2. Mengalihkan
perhatian
Anak
tertarik pada aktivitas yang ia sukai, oleh karena itu perlu dibuatkan jadwal
agar aktivitas yang disukai dan diprogramkan dapat diatur waktunya.
3. Jarak
interaksi
Perawat harus memperhatikan jarak
yang aman dalam berinteraksi.
4. Marah
Perawat
perlu mempelajari isyarat kontrol perilaku pada anak untuk mencegah kemarahan
anak. Perawat menghindari bersuara keras dan bersikap otoriter. Kurangi kontak
pandang jika respon aak meningkat. Jika mulai dapat mengendalikam perilaku maka
kontak pandang dapat dilakukan kembali, namun komunikasi melalui sentuhan
ditunda terlebih dahulu.
5. Kesadaran
diri
Perawat
harus menghindari berhadap-hadapan secara langsung, dan terlalu dekat. Meja
tidak diletakkan di antara anak dan perawat. Perawat selalu memberikan motivasi
dan persetujuan apabila diperlukan.
6. Sentuhan
Perawat
hendaknya tidak menyentuh anak kecuali dikehendaki. Berjabat tangan dengan anak
dapat menghilangkan stres dan cemas pada anak.
B.
Teknik komunikasi dengan anak
1.
Teknik Verbal
a.
Teknik orang ketiga
Perawat
tidak bertanya langsung kepda klien anak tentang apa yang dirasakannya, tetapi
dengan cara mengatakan pengalaman orang lain.
b.
Bercerita
untuk
menghindarkan anak dari rasa takut.
c. Neuro Linguistic Programming (NLP)
untuk
memahami proses percakapan dengan memperhatikan cara, gaya, dan perilaku dalam
pemahaman dan penerimaan individu.
d. Bibliotherapy
membantu
anak mengungkapkan perasaan dan perhatian melalui aktivitas membaca.
e.
Fantasi
penyampaian
cerita atau dongeng fantasi.
f.
Pertanyaan “bagaimana jika”
mendorong
anak menentukan solusi untuk menyelesaikan masalah.
2. Teknik
Non-verbal
a.
Menulis
untuk
mengawli suatu percakapan, perawat dapat mengamati tulisan dan mungkin juga
meminta klien untuk membaca beberapa bagian.
b.
Menggambar
anak
mengungkapkan dirinya melalui gambar yang dibuatnya.
c.
Gerakan gambar keluarga
menggambarkan
suatu kelompok berpengaruh pada perasaan dan respon emosi anak.
d.
Sosiogram
gambar
sosiogram atau lingkaran keluarga melambangkan orang yang mirip dalam kehidupan
anak.
e.
Menggambar bersama dalam keluarga
Mengungkapkan
dinamika dan hubungan dalam keluarga.
f.
Bermain
Dengan
bermain dapat diperoleh petunjuk tentang tumbuh kembang fisik, intelektual, dan
sosial anak. Permainan dapat digunakan dalam mengurangi trauma akibat sakit
atau masuk rumah sakit, atau mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur
perawatan.
C.
Fokus untuk Komunikasi dengan anak
pada usia sekolah (umur 5-12 tahun)
Fokus untuk Komunikasi dengan anak
pada usia sekolah (umur 5-12 tahun) meliputi (Potter and Perry, 2005):
1. Anak mencari alasan dan penjelasan
atas segala sesuatu namun tidak membutuhkan pengesahan.
2.
Anak
tertarik dalam aspek fungsional objek dan kegiatan ( apa yang akan terjadi, kenapa hal itu terjadi).
3.
Anak
memperhatikan integritas tubuh.
4.
Anak
harus diizinkan untuk memanipulasi perlengkapan (misalnya memegang palu perkusi).
5.
Anak
memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikannya.
6.
Anak
harus dizinkan untuk mengekspresikan rasa takut dan keheranan.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Hal yang harus diperhatikan dalam
berkomunikasi terapeutik pada anak:
a. Nada suara
b. Mengalihkan perhatian
c. Jarak interaksi
d. Marah
e. Kesadaran diri
f. Sentuhan
2.
Teknik komunikasi dengan anak
a. Teknik Verbal
1. Teknik orang ketiga
2. Bercerita
3. Neuro
Linguistic Programming (NLP)
4. Bibliotherapy
5. Fantasi
6. Pertanyaan “bagaimana jika”
b. Teknik Non-verbal
1. Menulis
2. Menggambar
3. Gerakan gambar keluarga
4. Sosiogram
5. Menggambar bersama dalam keluarga
6. Bermain
B. SARAN
Ketika
perawat menghadapi pasien anak pada usia sekolah harus dapat
mengimplementasikan cara dan teknik komunikasi terapeutik yang sesuai dengan
prosedur seperti nada suara, mengalihkan perhatian, jarak interaksi, marah,
kesadaran diri, dan juga sentuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud Mahfoedz. 2009. Komunikasi Keperawatan Komunikasi Terapeutik.
Yogyakarta: Ganbika.
Potter and Perry. 2005. Fundamental
Keperawatan Edisi 4. Jakarta: EGC.
Harmoko. 2011. Komunikasi Terapeutik
pada Anak Usia Sekolah. Available from: http://4skripsi.blogspot.com/2011/01/komunikasi-terapeutik-pada-anak-usia.html.
Pusdiknakes
Depkes RI. 1993. Asuhan Kesehatan Anak dalam Kontek Keluarga. Jakarta: Depkes RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar