Sabtu, 20 Juli 2013

Pendampingan Bimbingan Agama Islam pada Pasien



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
“Sakit” bukan hanya masalah fisik semata tetapi lebih luas dari itu yaitu menyangkut masalah psiko juga Dengan demikian kepedulian terhadap mereka yang sakit seharusnya perlu dilihat secara utuh dan menyeluruh dari segi bio, psiko, sosio, spiritual. Menyadari akan hal itu, maka  mulai mengembangkan pola pelayanan terpadu yang disebut “Pola Pelayanan Holistik”. Pelayanan ini dilakukan oleh sebuah tim, yang terdiri dari berbagai profesi salah satunya perawat dimaksudkan untuk dapat menjangkau dan membantu mengatasi masalah-masalah kesehatan pada pasien, dan asuhan keperawatan profesional lah yang sangat dibutuhkan dalam proses pengobatanya.  dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Perawat harus selalu memperhatikan dari segi bio, psiko, sosio dan spiritual. (RS PGI Cikini Jakarta, 1994)

B.   Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami cara pendampingan bimbingan rohani kepada   pasien yang merupakan asuhan keperawatan profesional memberikan ketenangan pada pasien.
 2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan arti dari spiritualitas.
b. Mahasiswa mampu memahami peran agama terhadap kondisi pasien.
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan manfaat bimbingan spiritual bagi
   rumah sakit.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pelayanan secara spiritual
Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya Tuhan, dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat (Alimul, 2006).
Hubungan keyakinan dengan pelayanan kesehatan, kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien kritis atau menjelang ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan, dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan.

B.     Bimbingan Rohani Pada Pasien
1.    Peran agama terhadap kondisi pasien:
a.       Peran agama terhadap kondisi psikologi
            Orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan, diharapkan akan timbul rasa tenang dan aman, yang merupakan salah satu ciri sehat mental yaitu:
·      mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup  sehat
·      memperbaiki persepsi ke arah positif
·      memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik
·      mengembangkan emosi positif
·      mendorong kepada kondisi yang lebih sehat
b.      Peran agama terhadap kondisi sosio
Umumnya para penganut agama akan melakukan kegiatan ibadah atau kegiatan sosial lainnya secara bersama-sama. Dan kegiatan bersama seperti ini dilakukan secara berulang-ulang, sehingga dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan meningkatkan solidaritas antarjamaah. bahwa orang dengan skor religiusitas tinggi, pada umumnya dapat membina keharmonisan keluarga, dan pada umumnya dapat membina hubungan yang baik di antara keluarga.

c.       Peran agama terhadap kondisi psikologik
Peran keagamaan terhadap perubahan fisik–biologik, bahwa dengan perkataan yang baik dan halus sebagaimana perkataan orang yang sedang berdoa dapat mengubah partikel air menjadi kristal heksagonal yang indah, dan selanjutnya bermanfaat dalam upaya kesehatan secara umum. Begitu juga kaitan antara sholat tahajud dengan kesehatan telah, bahwa mereka yang melaksanakan sholat tahajud secara rutin, setelah 4 minggu akan menunjukkan peningkatan kadar limfosit dan kadar imunoglobulin, dan terus meningkat sampai minggu ke delapan. Meningkatnya kadar limfosit dan imunoglobulin menggambarkan makin tingginya daya tahan tubuh secara imunologik (Sholeh, 2000).

C.    Manfaat bimbingan spiritual
Tidak ada orang yang ingin menderita sakit dan semua orang yang sakit pasti menginginkan kesembuhan. Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan memberikan bimbingan rohani dan spiritual. Bimbingan spiritual ternyata berdampak kepada peningkatan kesembuhan dan motivasi pasien. Dalam konteks ini, bimbingan spiritual merupakan pelengkap pengobatan dan pelayanan medis di rumah sakit. Adapun bagi rumah sakit kegiatan bimbingan spiritual jelas dapat memberikan nilai tambah dalam hal pelayanan bagi pasiennya. Manfaat yang akan diperoleh:
a.       Perawat  mengetahui pentingnya memberikan bimbingan spiritual kepada orang yang sedang sakit.
b.      Perawat memahami tata cara bimbingan spiritual untuk pasien sesuai dengan tuntunan Islam. 
c.       Perawat mampu mereplikasi dan menjalankan kegiatan bimbingan spiritual bagi pasien di tempat kerjanya.
d.      Rumah sakit mendapat citra yang baik di mata masyarakat.
                                                                                         



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya Tuhan, dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat (Alimul, 2006).
2.      Manfaat bimbingan spiritual bagi rumah sakit:
a.       Perawat  mengetahui pentingnya memberikan bimbingan spiritual kepada orang yang sedang sakit.
b.      Perawat memahami tata cara bimbingan spiritual untuk pasien sesuai dengan tuntunan Islam.           
c.       Perawat mampu mereplikasi dan menjalankan kegiatan bimbingan spiritual bagi pasien di tempat kerjanya.
d.      Rumah sakit mendapat citra yang baik di mata masyarakat.






















DAFTAR PUSTAKA
Kerta, Gede. 2009. Proposal Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Spritualis terhadap Koping pada Pasien Ca Mammae yang Mengalami Gangguan Psikologis. http://ged3kert4.blogspot.com/2009/08/proposal-pengaruh-pemenuhan.html. (Dipostkan pada hari Rabu,19 Agustus 2009).

Alfarisi, Salman. 2007. Bimbingan Rohani Pasien, penawar dahaga dalam dunia kesehatan. http://www.mail-archive.com/ekonomi-syariah@yahoogroups.com/msg01343.html. (Dipostkan pada hari Minggu, 5 Agustus 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar