Sabtu, 20 Juli 2013

Asuhan Keperawatan pada Anak dengan TB Paru



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.          
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas terselesaikannya makalah ini dengan judul “TB PARU” sebagai hasil penugasan mata ajaran Keperawatan Anak I oleh dosen kepada Kami pada Maret 2013 di Semarang.
Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.
Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb.


                                                                                                            Penulis











DAFTAR ISI
Halaman Judul  .......................................................................................................     i
Kata Pengantar                                                                                                                       ii
Daftar Isi                                                                                                                    iii
BAB I Pendahuluan ...............................................................................................    1
A.    Latar Belakang .....................................................................................    1
B.     Tujuan Masalah ....................................................................................    1
1.      Tujuan Umum ..........................................................................    1
2.      Tujuan Khusus .........................................................................    1
BAB II Tinjauan Pustaka .......................................................................................    2
A.    Definisi.................................................................................................    2
B.     Etiologi.................................................................................................    2
C.     Manifestasi Klinik.................................................................................    3
D.    Patofisologi...........................................................................................    3
E.     Pathway ...............................................................................................    5
F.      Komplikasi............................................................................................    5
G.    Pemeriksaan Penunjang........................................................................    6
H.    Asuhan Keperawatan............................................................................    6
BAB III Penutup .................................................................................................... 13
Daftar Pustaka  ....................................................................................................... 14





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis pada anak merupakan penyakit yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi pada berbagai organ, terutama paru. Sifat sistemik ini disebabkan oleh penyebaran hematogen dan limfogen setelah terjadi infeksi Mycobacterium tuberculosis. Data umum tuberkulosis pada anak tidak mudah. Penelitian indeks tuberkulin dapat diperkirakan angka kejadian tuberkulosis anak. Kriteria masalah tuberkulosis di suatu negara adalah kasus BTA positif per satu juta penduduk. Jadi sampai saat ini belum ada satu negara pun yang bebas dari tuberkulosis. TB merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi BCG pada anak dan pengobatan sumber infeksi, yaitu penderita TB dewasa. Disamping itu dengan adanya penyakit HIV maka perhatian pada penyakit TB harus lebih ditingkatkan. Anak biasanya tertular TB atau juga disebut mendapat infeksi primer TB, akanmembentuk imunitas sehingga uji tuberkulin akan menjadi positif. Tidak semua anak yang terinfeksi TB primer ini akan sakit TB (Nurul Najwa Kamel, 2012).
B. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar TB Paru.
2.  Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi TB Paru.
b. Mahasiswa mampu memahami etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, pathway, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB Paru.
c. Mahasiswa mampu mengimplementasikan asuhan keperawatan pada pasien anak dengan TB Paru .




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
TB Paru adalah penyakit infeksius yang menular yang terutama menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (Brunner dan Suddarth, 2002 ).
TB Paru adalah Penyakit infeksi kronis dengan karakteristik terbentuknya tuberkel granuloma pada paru disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis  (Amin M.,1999).
TB Paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi, 2010)
B. Etiologi
1. Mycobacterium tuberculosis dengan sifat-sifat:
        a. Bentuk batang, panjang 1-4 m, diameter 0,3 – 0,6m
        b. Merupakan batang tahan asam
        c. Aerob
        d. Pertumbuhan lambat
        e. Doubling time 2-24 jam
        f. Dapat hidup intrasel (dalam makrofag) maupun ekstrasel (dalam kavitas).
        g. Bakteri ini menyerang berbagai organ terutama paru-paru
              (Silvia A. Price, 1995).
2. Faktor-faktor yang lainnya:
a. Herediter: resistens seseorang terhadap infeksi kemungkinan diturunkan secara genetik.
b. Jenis kelamin: pada akhir masa kanak-kanak dan remaja, angka kematian dan kesakitan lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
     c.  Usia: pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi.
d. Masa puber dan remaja di mana terjadi masa pertumbuhan yang cepat, kemungkinan infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat.
e. Keadaan stress: sesuatu yang penuh stress (injury atau penyakit, kurang nutrisi, stress emosional, kelelahan yang kronik).
f. Meningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan  reaksi inflamasi dan memindahkan untuk penyebarluasan infeksi.
g. Anak yang mendapatkan terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebih mudah.
h. Nutrisi: status nutrisi yang kurang.
i. Infeksi berulang: HIV, Measles, pertusis.
j. Tidak mematuhi aturan pengobatan.
(Suriadi, 2010).
C. Manifestasi Klinik
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau BB tidak naik dalam satu bulan dengan penanganan gizi.
2. Kegagalan dalam tumbuh kembang.
3. Batuk dan demam lama yang berulang yanpa sebab yang jelas, bukan tifus malaria atau infeksi saluran nafas akut, dapat disertai keringan di malam hari
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit biasanya multifel.
5. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.
(Great Anoa, 2012)
6. Gejala lanjut (jaringan paru-paru sudah banyak yag rusak), pucat, anemia lemah.
7. Permulaan tuberkulosis primer biasanya sukar diketahui karena mulanya penyakit secara perlahan. Kadang tuberkulosis ditemukan pada anak tanpa gejala atau keluhan. Tetapi secara rutin dengan uji tuberkulin dapat ditemukan penyakit tersebut. Gejala tuberkulosis primer dapat berupa demam yang naik turun 1-2 minggu dengan atau tanpa batuk dan pilek. Gambaran klinisnya: demam, batuk, anoreksia, dan berat badan menurun.
(Suriadi, 2010)
D. Patofisiologi
Masuknya kuman tuberkulosis ke dalam tubuh tidak selalu menimbulkan penyakit. infeksi dipengaruhi oleh virulns atau banyaknya basil tuberkulosis serta daya tahan tubuh manusia.
Segera setelah menghirup basil tuberkulosis hidup ke dalam paru-paru, maka terjadi eksudasi dan konsolidasi yang terbatas disebut fokus primer. Basil tuberkulosis aka menyebar, histofit mulai mengangkut organisme tersebut ke kelenjar limfe regional melalui selaput getah bening menuju kelenjar regional sehingga terbentuk kompleks primer dan menyebabkan reaksi eksudasi terjadi sekitar 2-10 minggu (6-8 minggu) pasca infeksi.
Bersamaan dengan terbentuknya kompleks primer terjadi pula hipersensitivitas terhadap tuberkuloprotein yang dapat diketahui melalui uji tuberkulin. Masa terjadinya infeksi sampai terbentuknya kompleks primer disebut masa inkubasi.
Pada anak yang mengalami lesi dalam paru dapat terjadi di manapun terutama di perifer dekat pleura, tetapi lebih banyak terjadi di lapangan bawah paru dibanding dengan lapangan atas paru. Juga terdapat pembesaran kelenjar regional serta penyembuhannya mengalah ke klasifikasi dan penyebarannya lebih banyak terjadi melalui hematogen.
Pada reaksi radang di mana leukosit polimorfonuklear tampak pada alveoli dan memfagosit bakteri namun tidak membunuhnya. Kerusakan basil menyebar ke limfe dan sirkulasi. Dalam beberapa minggu limfosit T menjadi sensitif terhadap organisme. TBC dan membebaskan limfokin yang merubah makrofag atau mengaktifkan makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh denga sendirinya, sehingga tidak ada sisa nekrosis yang tertinggal atau proses dapat berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau berkembang biak dalam sel. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit. Nekrosis pada bagian sentral memberikan gambar yang relatif padat pada keju, yang disebut nekrosis kaseosa.
Terdapat 3 macam penyebaran secara patogen pada tuberculosis anak, Penyebaran hematogen tersembunyi yang kemudian mungkin menimbulkan gejala atau tanpa gejala klinis, penyebaran milier, biasanya terjadi sekaligus dan menimbulkan gejala akut, kadang-kadang kronis, penyebaran hematogen berulang.




E. Pathway
Mycobacterium tuberculosis terhirup dari udara
Mycobacterium bovis masuk ke paru-paru
menempel pada bronchiole atau alveolus
memperbanyak 18-24 jam
Proliferasi sel epitel di sekeliling basil dan membentuk dinding
basil dan organ yang terinfeksi (tuberkel). Basil menyeba melalui
kelenjar getah bening, menuju kelenjar regional dan menimbulkan reaksi.
Lesi primer menyebabkan kerusakan jaringan
meluas ke seluruh paru-paru (bronchi atau pleura)
erosi pembuluh darah
Basil menyebar ke daerah yang dekat dan jauh (TB Milier)

                           otak                                ginjal                            tulang
                                                                           (Suriadi, 2010)
F. Komplikasi
1. Efusi pleura
2. Sirosis hepatis
3. Meningitis
(Smeltzer dan Brenda, 2002)
4. Spondilitis
5. Pleuritis
6. Bronkopneumoni
7. Atelektasis
(Suriadi, 2010)
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan fisik
2. Riwayat penyakit: riwayat kontak dengan individu yag terinfeksi penyakit.
3.  Uji tuberculin: reaksi test positif (diameter= 5 mm) menunjukkan adanya infeksi primer.
4. Pemeriksaan radiologi: terdapat kompleks primer dengan atau tanpa perkapuran pembesaran kelenjar paratrakeal, penyebaran milier, penyebaran bronkogen, atelektasis, pleuritis dengan efusi, cairan asites.
5. Kultur sputum: kultur bilasan lambung atau sputum, cairan pleura, urine, cairan serebrospinal, cairan nodus limfe ditemukan basil tuberkulosis.
6. Patologi Anatomi dilakukan pada kelenjar getah bening, hepar, pleura,  peritoneum, kulit ditemukan tuberkel dan basil tahan asam.
7. Uji BCG: reaksi positif jika setelah mendapat suntikan BCG langsung terdapat reaksi lokal yang besar dalam waktu kurang dari 7 hari setelah penyuntikan.
8. Infeksi TB: hanya diperlihatkan oleh test tuberkulosis positif.
9. Penyakit TB: gambaran radiologi positif, kultur sputum positif dan adanya gejala-gejala penyakit.
(Suriadi, 2010)
H. Asuhan Keperawatan (Suriadi, 2010)
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan: riwayat kontak dengan individu yang terinfeksi, penyakit yang pernah diderita sebelumnya.
b. Kaji adanya gejala-gejala demam yang naik turun dan dalam jangka waktu yang lama, batuk yang hilang timbul, anoreksia, lesu, kurang nafsu makan, hemoptysis.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko penyebaran infeksi b. d. organisme virulen.
b. Gangguan pertukaran gas b. d. kerusakan jaringan paru.
c. Tidak efektifnya pola nafas b. d. adanya batuk.
d. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b. d. adanya sekret.
e. Gangguan integritas kulit b. d. adanya rash.
f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. d. anoreksis.
g. Gangguan aktivitas diversional b. d. isolasi dari kelompok sebaya.
3. Tujuan
a. Perluasan infeksi tidak terjadi.
b. Anak menunjukkan tanda-tanda pertukaran gas yang adekuat.
c. Anak menunjukkan tanda-tanda pola napas efektif.
d. Anak akan menunjukkan jalan napas yang efektif.
e. Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan nutrisi.
f. Anak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan selama menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga.
4. Intervensi
a. Mencegah terjadinya perluasan infeksi
1. Tempatkan anak pada ruang khusus.
2. Pertahankan isolasi yang ketat di rumah sakit pada anak dengan TB aktif.
3. Gunakan prosedur perlindungan infeksi jika melakukan kontak dengan anak.
4. Lakukan uji tuberkulin dan memberikan penilaian hasil uji tersebut, mengambil bahan untuk pemeriksaan bakteri (analisa bilasan lambung pada anak yang masih sangat muda).
5. Berikan antituberkulosis sesuai kolaborasi dengan dokter.
b. Meningkatkan pertukaran gas yang adekuat
1. Monitor tanda-tanda vital.
2. Observasi adanya siaosis pada mulut.
3. Kaji trauma, kedalaman, dan ekspansi pernapasan.
4. Lakukan auskultasi suara napas dan dokumentasikan adanya suara tambahan (ronchi, wheezing).
5. Ajarkan cara bernapas efektif.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi.
7. Monitor hasil analisa gas darah.
c. Meningkatkan pola napas yang efektif dan kepatean jalan napas.
1. Kaji ulang status pernapasan (irama, kedalaman, suara napas, penggunaan otot bantu pernapasan, bernapas melalui mulut).
2. Kaji ulang tanda-tanda vital (denyut nadi, irama, dan frekuensi).
3. Berikan posisi tidur semi fowler/ fowler.
4. Bantu klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
5. Anjurkan anak untuk banyak minum.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi.
7. Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat-obatan (bronkodilator, antikolinergik, dan antiinflamasi).
d. Memenuhi kebutuhan nutrisi
1. Kaji ketidakmampuan anak untuk makan.
2. Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memeperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan meningkat.
3. Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi.
4. Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi melalui oral tidak mencukupi kebutuhan gzi anak.
5. Nilai indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi (berat badan, lingkar lengan, membran mukosa)
6. Anjurkan kepada orangtua untuk memberikan makanan dengan porsi kecil tetapi sering.
7. Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan dengan skala yang sama.
8. Pertahankan kebersihan mulut anak.
9. Jelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit.
e. Membantu memenuhi kebutuhan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan.
1. Berikan aktivitas ringan yang sesuai dengan usia anak (permainan, keterampilan tangan, video game, televisi).
2. Berikan makanan yang menarik untuk memberikan stimulus yag bervariasi bagi anak.
3. Perlihatkan kepada anak dalam mengatur jadwal harian dan memilih aktivitas yang diinginkan.
4. Ijinkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah sakit, anjurkan anak untuk berhubungan dengan teman melalui telepon jika memungkinkan.
5. Implementasi
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri dan kolaboratif. Selama melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan dimonitor kemajuan kesehatan klien.
6. Evaluasi
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subyektif dan obyektif yang akan menunjukkan apakah tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai atau belum. Bila perlu langkah evaluasi ini merupakan langkah awal dari identifikasi dan analisa masalah selanjutnya.























BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
1. TB Paru adalah TB Paru adalah penyakit infeksius yang menular yang terutama menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.
2. Penyebab TB Paru selain bakteri yaitu faktor hereditas, jenis kelamin, usia, keadaan stress, dan juga nutrisi.
3. Gejala yang timbul dapat berupa menurunnya berat badan, batuk, demam, nafsu makan menurun, dll.
4. Komplikasi yang timbul akibat TB Paru yaitu efusi pleura, sirosis hepatis, meningitis, spondilitis, dan bronkopneumoni.





















DAFTAR PUSTAKA
Nurul Najwa Kamel. 2012. TB Paru pada Anak. available from: http://id.scribd.com/doc/ 79442751/TB-Paru-Pada-Anak
(dipostkan oleh Nurul Najwa Kamel pada 26 Januari 2012)
Amin M. 1999. Ilmu Penyakit Paru.  Surabaya: Airlangga Univercity Press.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Great Anoa. 2012. Asuhan Keperawatan TBC Paru pada Anak. available from: http://healthyfocusnews.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-tbc-paru-pada-anak.html
 (dipostkan oleh Great Anoa pada 30 September 2012)
Wian. 2012. Asuhan Keperawatan TBC Paru pada Anak. available from: http://www.healthyrecipesdiary.org/asuhan-keperawatan-tbc-paru-pada-anak/
(dipostkan oleh Wian pada 14 April 2012)
Suriadi. 2010. Asuhan Keperawatan Anak Edisi 2. Jakarta: Sugeng Seto.

62 komentar:

  1. Salah satu terapi tumor otak yang bisa anda lakukan adalah dengan konsumsi jelly gamat qnc yakni obat alami yang dibuat dari teripang emas, selain itu jelly gamat juga bisa untuk mengobati Tumor Payudara yang biasa ditandai dengan munculnya benjolan di payudara. Dan andapun yang menderita kelenjar getah bening, liver bengkak anda bisa mengkonsumsinya. Tanpa terkecuali anda yang memiliki keluhan tbc hingga gangguan pencernaan dan kista anda pun bisa mengkonsumsinya sungguh hebat bukan.

    BalasHapus

  2. Setelah saya baca , artikel yang anda sajikan sangat bermanfaat sekali untuk semua orang .
    Update terus artikelnya admin agar saya bisa selalu membaca berita terbaru dari halaman anda.

    Obat Komplikasi Tradisional
    Cara Menghilangkan Penyakit Varikokel Secara Alami
    Obat Ampuh Untuk Angin Duduk
    Pengobatan Bronkitis Dengan Obat Tradisional
    Apakah Penyakit Batuk Rejan Bisa Sembuh

    BalasHapus
  3. Congratulations reactivities ,, highly awaited new information from this site
    Good luck !!

    obat epilepsi tradisional
    obat leukosit tinggi herbal

    BalasHapus
  4. Informasi yang manarik dan bermanfaat tentunya bisa berguna untuk kita semua, terimakasih untuk informasibta, semoga sulses terus, dan kami tunggu informasi terbarunya ya gan!!
    Obat Asam Lambung Terbaik di Apotek No. 1 di Indonesia 100% Alami
    Obat Gagal Ginjal Akut Paling Ampuh, 100% Alami & Terbukti Manjur
    Obat Tinea Pedis Herbal Terbaik 100% Alami Manjur

    BalasHapus
  5. The latest information we are waiting for lho..semoga what is given can be useful
    Terimakash..success always everything..salam know

    obat herbal kelenjar tiroid ampuh
    obat kanker lidah tradisional
    obat kaku leher dan tegang

    BalasHapus
  6. Information is very useful and can add insight, happy to be on your page, thanks to the information you shared. This is very useful. Good luck always!!
    Cara Alami Menyembuhkan GERD Dengan Cepat dan Aman
    Obat Borok Paling Mujarab Agar Cepat Kering

    BalasHapus
  7. Sites like these I'm looking for
    Thanks for the information, in tunggua keep the latest news

    makanan untuk tulang keropos
    obat wasir tradisional ampuh
    manfaat bawang putih untuk tbc

    BalasHapus
  8. Askepnya sangat lengkap, bisa kami jadikan referesni kami guna menyajikan artikel kesehatan yang kredibel senang berkunjung dan menyimak halaman anda,
    Pencegahan Kanker Serviks
    Bahaya Keputihan

    BalasHapus
  9. The latest information we are waiting for lho..semoga what is given can be useful
    Terimakash..success always everything..salam know

    bahaya infeksi saluran kemih
    khasiat daun ungun untuk ambeien
    obat untuk hepatitis b kronis


    BalasHapus
  10. Healthy is expensive, so let's refer to health articles to help maintain your health :-)

    Obat Hepatomegali Herbal
    Obat Hematuria Alami
    Obat Hemofilia Herbal

    BalasHapus
  11. I really enjoy what you write and I think this is very good. Anyway thanks for the information and healthy greetings from the sweet girl.

    Ciri Ciri Diabetes Insipidus
    Obat Limpa Bengkak Tradisional
    Cara Mengobati Alergi Yang Kambuh
    Obat Untuk Menghilangkan Benjolan Kelenjar Di Leher

    BalasHapus
  12. overcome stomach acid and heart problems using herbal ingredients
    Obat Asam Lambung Naik Jantung Berdebar

    BalasHapus
  13. The presentation of information that you present today is very attractive to many visitors.
    Makanan Sehat Untuk Penderita Flek Paru-Paru

    BalasHapus
  14. Your article is very satisfying and very good, I'm proud of you.
    Obat Herbal Tumor Hati

    BalasHapus
  15. Health is expensive, so prioritize your health before getting sick.
    Penyebab Nyeri Perut Saat Menstruasi

    BalasHapus
  16. The article that you created is very helpful. Also visit our website.

    Resep Umpan Ikan Bawal Malam Hari

    BalasHapus
  17. The information you convey is very helpful, especially for those who need it. Thanks

    Oplosan Essen Ikan Lele Babon Galatama

    BalasHapus